Biografi Presiden Soekarno

Biografi Soekarno - Mungkin hingga kini ia yaitu sosok yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia. banyak orang yang mencari mengenai kisah, profil atau biografi singkat mengenai Soekarno. Presiden pertama Republik Indonesia yang lebih bersahabat di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan pendekar Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta. Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-negara di dunia pada waktu itu. 


Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama orisinil berjulukan Koesno Sosrodihardjo, lantaran sering sakit yang mungkin disebabkan lantaran namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno. Ayah ia berjulukan Raden Soekemi Sosrodihardjon dan ibu berjulukan Ida Ayu Nyoman Rai. 

Ketika hidup, Presiden Pertama Indonesia ini diketahui mempunyai tiga orang istri dimana masing-masing istrinya memberinya keturunan. Istrinya yang pertama yang berjulukan fatmawati memberinya lima orang anak yakni Megawati, Sukmawati, Rachmawati, Guntur dan Guruh, kemudian dari istrinya yang lain yang berjulukan Hartini memberinya dua orang anak yaitu Taufan dan juga Bayu.

Presiden Indonesia ke-1
Masa jabatan : 18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967 (21 tahun)
Nama Lahir : Koesno Sosrodihardjo Nama Lain : Soekarno, Bung Karno, Pak Karno Tanggal Lahir : Kamis, 6 Juni 1901
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur, 
Tanggal Meninggal : 21 Juni 1970 (umur 69)
Tempat Meninggal : Jakarta, Indonesia Agama : Islam Zodiac : Gemini Warga Negara : Indonesia Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Pasangan:
  • Oetari (1921–1923)
  • Inggit Garnasih (1923–1943)
  • Fatmawati (1943–1956)
  • Hartini (1952–1970)
  • Kartini Manoppo (1959–1968)
  • Ratna Sari Dewi (1962–1970)
  • Haryati (1963–1966)
  • Yurike Sanger (1964–1968)
  • Heldy Djafar (1966–1969)
Anak: 
  • Guntur Soekarnoputra
  • Megawati Soekarnoputri
  • Rachmawati Soekarnoputri
  • Sukmawati Soekarnoputri
  • Guruh Soekarnoputra (dari Fatmawati)
  • Taufan Soekarnoputra
  • Bayu Soekarnoputra (dari Hartini)
  • Totok Suryawan (dari Kartini Manoppo)
  • Kartika Sari Dewi Soekarno (dari Ratna Sari Dew

Pendidikan Soekarno

  • Eerste Inlandse School, Mojokerto - Pendidikan sekolah dasar
  • Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto - Pendidikan sekolah dasar 
  • 1911-1915 - Hoogere Burger School  (HBS) Mojokerto
  • 1920 - Technische Hoge School, Bandung 

Penghargaan Soekarno

  • Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir).
  • Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam membuatkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi wangsit bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria (April 2005). (Sumber: Wikipedia.org)
Kehidupan Presiden Soekarno
Istri yang lain dari Presiden Soekarno merupakan perempuan keturunan Jepang yang berjulukan Naoko Nemoto dimana ia kemudian berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi, dari pernikahannya dengan Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi, Presiden Soekarno dikarunia seorang anak yang berjulukan Kartika. Mengenai dongeng hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Sejak SD hingga ia kemudian lulus sekolah ia tinggal atau indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto di Surabaya, dimana Haji Oemar Said Tokroaminoto ini merupakan pendiri dari Serikat Islan (SI). Setelah lulus, Soekarno kemudian melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burger School atau HBS. Disana ia mendapat banyak ilmu atau pengetahuan dan jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar.

Pada tahun 1920 sehabis lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS), sekolah inilah yang kemudian berubah nama menjadi ITB hingga kini ini. Soekarno berguru disana selama enam tahun dimana ia kemudian mendapat gelar Insinyur (Ir) pada tanggal 25 Mei. Setelah lulus, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia pada tanggal 4 Juli 1927 dan kemudian mulai mengamalkan aliran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia yaitu biar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.

Soekarno Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial
Dari keberaniannya ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya dan kemudian memasukkannya ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya. Inggit yang juga dibantu oleh abang ipranya berjulukan Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian menciptakan pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.

Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang bisa menghasut orang lain biar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya. Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya biar tidak bisa mendapat info yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus ibarat penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan Belanda biar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai lantaran rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno yaitu orang Belanda. topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting ibarat soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapat info dari luar.

Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia memakai telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika sahabat Soekarno mengalami petaka atau mendapat kabar jelek maka telur yang dibawa oleh istrinya yaitu telur asin, itupun ia hanya sanggup menduga-duga lantaran ia tidak tahu secara niscaya apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.
Masa pergerakan nasional

Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.

Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara ibarat tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam berjulukan Ahmad Hassan.

Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.Soekarno gres kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

Masa penjajahan Jepang
Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur

Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.

Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia ibarat Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan forum forum untuk menggoda penduduk Indonesia. Disebutkan dalam banyak sekali organisasi ibarat Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh ibarat Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan balasannya tokoh-tokoh nasional berhubungan dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melaksanakan gerakan bawah tanah ibarat Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin lantaran menganggap Jepang yaitu fasis yang berbahaya.

Soekarno diantara Pemimpin Dunia

Presiden Soekarno sendiri, ketika pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, menyampaikan bahwa meski bantu-membantu kita berhubungan dengan Jepang bantu-membantu kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.

Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya yaitu merumuskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.

Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima pribadi oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar menunjukkan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu menciptakan pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, lantaran hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu urusan rakyat Indonesia sendiri.

Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang menciptakan Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.

Masa Perang Revolusi

Ruang tamu rumah persembunyian Bung Karno di Rengasdengklok.

Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para cowok untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh cowok yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para cowok menuntut biar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, lantaran di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan lantaran Jepang sudah mengalah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang yaitu Soekarno menetapkan moment sempurna untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 ketika itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wapres Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP.Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno sanggup menuntaskan tanpa pertumpahan darah
peristiwa Lapangan Ikada dimana 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap.
Pada ketika kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison balasannya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto sehabis mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menuntaskan krisis di Surabaya. Namun akhir provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.

Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno balasannya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya.

Kedudukan Presiden Soekarno berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi lantaran adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 wacana partai politik. Hal ini ditempuh biar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis.

Meski sistem pemerintahan berubah, pada ketika revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta ketika Agresi Militer Belanda II yang mengakibatkan Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta yaitu pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang sanggup menuntaskan sengketa Indonesia-Belanda. 

Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden Pertama Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibuat oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia. Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wapres Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.

Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jikalau Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa wanita-wanita manis sanggup dengan gampang terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan perempuan yang sederhana dan juga berpakaian sopan. 
 Masa kemerdekaan
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun lantaran tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno yaitu presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan sehabis berkonsultasi dengannya.

Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup terkenal dan lebih besar lengan berkuasa dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" menciptakan Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti insiden 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.

Presiden Soekarno juga banyak menunjukkan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk memilih nasibnya sendiri, mengakibatkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akhir "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan hingga ketika ini lantaran ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara besar lengan berkuasa atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari daerah Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.

Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi banyak sekali negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya yaitu Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC).

Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai semenjak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akhir pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, menciptakan Soekarno di dalam masa jabatannya tidak sanggup "memenuhi" harapan bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.


Sakit hingga meninggal
Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, sehabis mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, lantaran setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada ketika penyelenggaraan Haul Bung Karno.

Peninggalan
Pada tanggal 19 Juni 2008, Pemerintah Kuba menerbitkan perangko yang bergambar Soekarno dan presiden Kuba Fidel Castro. Penerbitan itu bersamaan dengan ulang tahun ke-80 Fidel Castro dan peringatan "kunjungan Presiden Indonesia, Soekarno, ke Kuba".

Penamaan
Nama lengkap Soekarno ketika lahir yaitu Kusno Sosrodihardjo. Ketika masih kecil, lantaran sering sakit-sakitan, berdasarkan kebiasaan orang Jawa; oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno lantaran menurutnya nama tersebut memakai ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap memakai nama Soekarno dalam tanda tangannya lantaran tanda tangan tersebut yaitu tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilarang diubah. Sebutan bersahabat untuk Ir. Soekarno yaitu Bung Karno.

Achmed Soekarno
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang kala ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi lantaran ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?" lantaran mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya memakai satu nama saja atau tidak mempunyai nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang kemudian menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, ibarat wikipedia bahasa Ceko, bahasa Wales, bahasa Denmark, bahasa Jerman, dan bahasa Spanyol.

Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed di dapatnya ketika menunaikan ibadah haji.

Dan dalam beberapa versi lain, disebutkan pinjaman nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melaksanakan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapat pengukuhan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab. (Wikipedia)
Sumber http://www.teoripendidikan.com/

0 Response to "Biografi Presiden Soekarno"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel